Wednesday, August 10, 2011

PEDALBOARD ku,,,,,,

Membangun sebuah pedalboard yang asik adalah impian banyak gitaris. Syukur saya bisa punya sebuah pedalboard juga. Kali ini saya akan menjelaskan tentang pedalboard saya, mudah-mudahan bisa dijadiin titik tolak buat teman-teman yang baru mau membangun pedalboard juga.

Isi dari pedalboard saya:

  Pre Amp:
Gunanya untuk menciptakan karakter ampli. Pre amp biasanya disertakan dalam pedalboard jika si pemilik pedal board tidak menggunakan pre amp yang ada di amplinya. Misalnya ampli kamu Roland Jazz Chorus, sedangkan kamu butuh sound ampli ala Mesa Boogie. Maka kamu membeli pre amp keluaran Mesa Boogie. Kalo tidak salah namanya V Twin. Kalo pre amp saya adalah Hughes and Kettner Tubeman MK II. Saya menyukai sound gitarnya Nuno Bettencourt di album 'Waiting For The Punchline'. Dari artikel yang saya baca, Nuno menggunakan pre amp Tubeman di album itu. Alhasil, saya akhirnya membeli pre amp tersebut.

  Drive:
Sebenarnya sound yang dihasilkan pre amp Tubeman saya itu udah asik banget. Pre amp itu memiliki 3 channel, yaitu channel Clean, Drive, dan More Drive. Kamu bisa dapetin sound apa saja dari ketiga channel ini. Mau pop, mau crunchy , mau metal. Apa aja bisa deh. Cuma kalo pas mau lead, saya butuh tambahan sedikit boost. Oleh karena itu saya menggunakan Boss SD-1 Super Overdrive sebagai booster. Buat nambah volume, dan sedikit drive. Bikin sound gitar jadi lebih 'basah'. Sebenarnya saya ada rencana untuk membeli efek Ibanez Jemini. Itu adalah 2 efek dalam satu paket. Yaitu efek distorsi, dan overdrive. Kayaknya seru tuh kalo punya. Bisa bikin karakter distorsi lebih lebar dan luas.

  Modulasi:
Saya punya MXR EVH Flanger, dan Ibanez Phase Modulator. Saya sih gak tau kenapa saya pake Flanger itu. Harganya agak mahal sih. Cuman saya suka tampilan grafisnya aja. Jarang banget 'diinjek' pas lagi main.
Phase Modulator adalah sejenis Phaser, cuman kontrolnya banyak banget. Kita bisa setting phaser segala model. Bahkan bikin suara aneh-aneh juga. Ini salah satu efek andalan kalo saya pengen bikin suara aneh-aneh.

  Filter:
Saya punya pedal wah keluaran Ibanez, namanya Weeping Demon. Dari judulnya saja, ketahuan kalo pedal Wah ini gahar punya. Kontrolnya juga banyak, sehingga kita bisa nyesuain kebutuhan kita. Saya menyetel efek ini dalam model 'Auto' sehingga gak perlu nginjek tombol on-off untuk menghidupkan dan mematikan efek ini. Cukup langsung diinjek aja pedalnya, langsung wahnya bekerja. Dalam kata lain: Switchless. Ini seperti efek Morley Bad Horsie yang switchless juga.
Saya juga punya efek Digitech Synth Wah. Ini sejenis envelope filter. Menghasilkan berbagai macam suara seperti synthesizer.
Selain itu, ada lagi efek andalan saya, yaitu Digitech Whammy Pedal. Ini adalah efek harmonizer dalam bentuk pedal. Kamu bisa bikin banyak suara menarik seperti octave, chorus, dan detune dengan menggunakan efek ini. Dan yang gak lupa kesebut adalah fitur paling keren dari efek ini, yang bisa bikin suara gitar kamu meloncat 2 oktav lebih tinggi.
Ada lagi efek yang paling andalan, yang kalo gak ada efek ini C-IV mungkin gak akan seperti ini soundnya, Digitech Whammy Pedal. Efek ini saya pakai untuk bikin suara aneh-aneh juga.

  Delay:
Line 6 Echo Park adalah efek pilihan saya dalam kategori ini. Penggunaannya simple, dan suaranya asik. Ada fitur tap tempo yang memudahkan kita mengatur tempo delaynya sesuai dengan lagu. Cukup dengan menginjak-injak pedalnya perlahan mengikuti tempo lagu.







  Kabel:
Untuk pedalboard kebanyakan saya menggunakan kabel Planet Waves Pedalboard Cable Kit yang bersepuh emas. Soundnya lebih jernih dan natural. Cuman karena gak cukup, saya menambahkan bebarapa kabel lain yang gak bermerk. 










  Power Supply
Saya menggunakan Rocktron DC On Tap untuk mengalirkan listrik ke beberapa stomp box saya. Kecuali ada beberapa efek yang sudah punya power adaptornya sendiri seperti Whammy, dan Tubeman. Untuk MXR Flanger saya menggunakan power supply custom buatan seorang teman. Alasannya? Karena MXR Flanger itu butuh 18 volt. Damn,,,,,







  Senar
Ukuran senar yang saya pakai adalah 0,10.  D'addario adalah merek yang paling sering saya pakai. Entah kenapa, saya suka aja. Kalo pas di toko gak ada merek ini, pilihan kedua saya jatuh pada Ernie Ball, atau Fender. Kadang-kadang saya juga pakai Dean Markley.





Yupz,,sekarang kita lihat aja skema chain nya. Alasan kenapa saya mengatur urutan chainnya sedemikian rupa adalah karena urutan ini yang menghasilkan sound terbaik. Karena sebenarnya tidak ada standar yang mengatur urut-urutan efek dalam pedalboard. Semua sesuai keinginan dan kebutuhan sound. Memang sih, ada beberapa aturan tertentu yang harus dipahami dulu [ini akan saya bahas di artikel lain], tapi pada akhirnya, kita sendiri yang menentukan urutannya berdasarkan kuping kita sendiri.


1.      Digitech Synth Wah :Efek ini dipakai untuk bikin suara 'bebek' di lagu 'Revolusi'. Sejauh ini fungsi efek ini baru itu aja.

2.      Ibanez Weeping DemonSemua orang tahu apa fungsi sebuah pedal Wah

3.      Digitech Whammy Pedal :C-IV gak akan ada tanpa efek ini. Saya pakai dibanyak lagu antara lain “Freedom”, “Faktor X”, “So What”, “Bagai Bom”, “Waktu”, hampir semua lagu di album pertama pake efek ini. Lucunya pas rekaman album pertama saya belum punya efek ini. Saat itu saya pake Zoom GFX 707.

4.      Boss SD-1 Super Overdrive: Buat boost saat volume

5.      Ibanez PM 7 Phase Modulator: Buat suara phaser saat solo, atau bikin suara aneh-aneh. Dipakai di lagu “Freedom”, “Bagai Bom”

6.      MXR Eddie Van Halen Flanger: Jarang dipakai. Hahahaha

7.      Hughes Kettner Tubeman pre-amp: Punya 3 channel yang aku setting: Clean, Crunch, dan High Gain

8.      Line 6 Echo Park: Saya suka banget efek ini. Settingannya yang kaya membuat efek ini bisa dipake buat apa aja. Saya menggunakan efek ini buat lagu “Waktu”, “Ada Tiada”

1 comment:

  1. Salam kenal...mohon izinkan saya berbagi link untuk yg ingin memperdalam gitar dalam berbagai tehnik secara lengkap dan mengunduh materi untuk pemula, blues, jazz dlm bhs Indonesia silahkan kunjungi www.gitarzoom.blogspot.com
    trims

    ReplyDelete